Senin, 28 Desember 2009

PROPOSAL PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)

A.     JUDUL PENELITIAN :

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN TOPIK GERHANA DI KELAS VI SDN SIDOKUMPUL 2 GRESIK 

B.     BIDANG KAJIAN :

Srategi pembelajaran siswa di kelas

C.     PENDAHULUAN

Dewasa ini kegiatan belajar mengajar guru di sekolah dasar telah mengalami banyak perubahan. Guru mulai mengadakan inovasi  dalam mengajar. Termasuk penggunaan metode pembelajaran di kelas. Tetapi metode pembelajaran yang digunakan terkadang kurang sesuai dengan materi yang diajarkan.

Penulis menyadari bahwa dalam usaha pendidikan semua pengajaran mempunyai satu tujuan untuk dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki peserta didik. Agar dapat melaksanakan tujuan tersebut maka guru perlu menggunakan metode yang sesuai dengan bahan dan tujuan pembelajaran.

Untuk pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), bukan hanya untuk memahami pengetahuan tentang fakta-fakta, konsep-konsep dan pengertian IPA melainkan untuk mengembangkan keterampilan menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan IPA di arahkan untuk inkuiri (untuk mengembangkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek kecakapan hidup) dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar .

Tujuan pembelajaran IPA di SD adalah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir siswa, bekerja dan bersikap ilmiah serta memperoleh pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar-dasar untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTP/MTS.

Tujuan tersebut dapat tercapai bila pembelajaran IPA menekankan pada proses IPA, melalui pembelajaran yang menekankan pada proses, maka siswa mempunyai pengalaman langsung dari berinteraksi dengan lingkungan. Dengan demikian akan lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran IPA yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

Permasalahan umum yang terjadi di SD adalah rendahnya hasil belajar  IPA siswa. Hal ini terbukti bila diadakan ulangan harian per pokok bahasan selalu hasil belajar IPA di bawah rata-rata mata pelajaran lainnya setelah mata pelajaran matematika. Maksudnya, IPA merupakan mata pelajaran yang sulit dipahami siswa setelah mata pelajaran matematika. Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar IPA rendah yaitu faktor internal dan eksternal dari siswa. Faktor internal antara lain : motivasi belajar, intelegensi, kebiasaan, kejenuhan dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat diluar siswa, seperti: guru sebagai kegiatan belajar, strategi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan.

Pada umumnya guru cenderung menggunakan metode yang kurang cocok dengan materi yang diajarkan. Guru hanya menggunakan satu metode pembelajaran dalam mengajar mata pelajaran IPA yaitu metode ceramah. Seharusnya pelajaran IPA dibuat dengan menarik, dan ada objek nyata yang diberikan secara interaktif dengan gambar rill, berwarna dan menarik sehingga memudahkan siswa dalam mempelajari ilmu tersebut. Contohnya materi tentang gerhana. Siswa perlu mengetahui secara jelas proses terjadinya gerhana, baik gerhana matahari maupun gerhana bulan. Untuk mencapai kompetensi tersebut guru dapat menerapkan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA.

Hal ini yang menjadi latar belakang penulis mengangkat judul PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VI SEKOLAH DASAR.

D.     PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH

1.      Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas maka perumusan masalah yang akan dikemukakan adalah : Bagaimana hasil belajar siswa kelas VI SDN SIDOKUMPUL 2 GRESIK setelah menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA dengan topik gerhana?

2.      Pemecahan Masalah

Untuk meningkatkan hasil belajar  siswa dalam pembelajaran IPA dengan topik gerhana dapat digunakan metode demonstrasi agar anak terlibat secara langsung dan pelajaran akan lebih lama diserap dalam ingatan anak

E.      TUJUAN PENELITIAN

1.      Tujuan Umum

Agar dapat mengkongkritkan pembelajaran dan dapat melibat siswa dalam pembelajaran IPA sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.

2.       Tujuan Khusus

Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

F.      MANFAAT PENELITIAN

1.       Bagi siswa

Meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA sehingga hasil belajarnya juga meningkat.

2.       Bagi Guru

Sebagai pedoman untuk melaksanakan pembelajaran dan dapat mengoptimalkan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA.

3.       Bagi Sekolah

Peningkatan hasil belajar IPA akan meningkatkan juga citra sekolah di mata masyarakat.

4.       Bagi Penulis

Pengalaman yang berharga untuk melaksanakan tugas di masa yang akan datang

G.     KAJIAN PUSTAKA

A.     Metode Demonstrasi

1.Pengertian

Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya maupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Kata lain dari metode demonstrasi adalah memberikan variasi dalam cara-cara guru mengajar dengan mewujudkan bahan yang diajarkan secara nyata baik dalam bentuk benda asli maupun tiruan sehingga murid-murid dapat mengamati dengan jelas dan pelajaran lebih tertuju untuk mencapai hasil yang diinginkan (Sudirman, 1991:133)

Johar Permana dan Mulyana Sumantri (1999:54) mendefinisikan metode demonstrasi adalah

Cara penyajian pelajaran yang memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan, yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber pembelajar lain yang memahami atau ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan.

Sedangkan menurut Rochstiyah NK (2001:83) mendefinisikan metode demonstrasi adalah cara mengajar instruktur atau guru menunjukkan atau memperlihatkan suatu proses.

Dari ketiga pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan metode demonstrasi adalah cara mengajar guru dengan mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari dalam bentuk sebenarnya maupun tiruan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi.

Dalam pengajaran IPA tidak ada suatu metode tertentu yang paling baik tetapi sebaiknya menyesuaikan metode-metode yang sesuai dengan bahan dan tujuan pelajaran

2.            Tujuan Penerapan Metode Demonstrasi

Pupuh Fathur Rochman (2007:98) mengemukakan bahwa tujuan penerapan metode demonstrasi adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau poses terjadinya sesuatu seperti :

a.    Mengajar siswa tentang suatu tindakan, proses atau prosedur keterampilan-keterampilan phisik atau motorik.

b.   Mengembangkan kemampuan pengamatan pendengaran dan penglihatan para siswa secara bersama-sama.

c.    Mengkonkritkan informasi yang disajikan kepada siswa.

Dengan kata lain, metode demonstrasi dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar dan pemahaman pelajaran yang diajarkan oleh guru.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar metode demonstrasi berjalan efektif, diantaranya :

a.    Guru harus mampu menyusun Tujuan Pembelajaran Umum dan Tujuan Pembelajaran Khusus.

b.   Mempertimbangkan dengan seksama apakah dengan teknik yang akan dipakai sesuai dengan TPU dan TPK yang telah dirumuskan.

c.    Mempertimbangkan pula jumlah siswa dalam kelas, apakah memberikan kesempatan untuk berdemonstrasi.

d.   Mengecek alat-alat demonstrasi tentang kondisi dan jumlahnya.

3.         Kelebihan Metode Demonstrasi

Adapun kelebihan metode demonstrasi menurut Roestyan NK (1990) adalah sebagai berikut :

a.    Perhatian siswa lebih dapat dipusatkan pada pelajaran yang sedang diberikan.

b.   Kesalahan-kesalahan yang terjadi apabila pelajaran diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh konkrit.

c.    Konsep yang diterima siswa lebih mendalam sehingga lebih lama pada jiwanya.

d.   Memberikan motivasi yang kuat pada siswa agar lebih giat belajar karena siswa dilibatkan dengan pelajaran.

e.    Siswa dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung serta dapat memperoleh kecakapan.

B.     Mata Pelajaran  Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

1.         Pengertian IPA

Ilmu pengetahuan alam atau sains (science) diambil dari kata latin Scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi khusus Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses.

Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both product and process, inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11)

Menurut kurikulum SD 2004 dijelaskan :

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisai tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain : penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan-gagasan. Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta mencintai dan menghargai Tuhan Yang Maha Esa.

2.      Hakekat IPA dan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau Sains dalam arti sempit telah dijelaskan diatas merupakan disiplin ilmu yang terdiri dari physical sciences (ilmu fisik) dan life sciences (ilmu biologi). Yang termasuk physical sciences adalah ilmu-ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorologi, dan fisika, sedangkan life science meliputi anatomi, fisiologi, zoologi, citologi, embriologi, mikrobiologi.

IPA (Sains) berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya. Dengan tersingkapnya tabir rahasia alam itu satu persatu, serta mengalirnya informasi yang dihasilkannya, jangkauan Sains semakin luas dan lahirlah sifat terapannya, yaitu teknologi adalah lebar. Namun dari waktu jarak tersebut semakin lama semakin sempit, sehingga semboyan " Sains hari ini adalah teknologi hari esok" merupakan semboyan yang berkali-kali dibuktikan oleh sejarah. Bahkan kini Sains dan teknologi manunggal menjadi budaya ilmu pengetahuan dan teknologi yang saling mengisi (komplementer), ibarat mata uang, yaitu satu sisinya mengandung hakikat Sains (the nature of Science) dan sisi yang lainnya mengandung makna teknologi (the meaning of technology).

IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Powler (dalam Wina-putra, 1992:122) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil obervasi dan eksperimen.

C.     Hasil Belajar

Darmansyah (2006:13) menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa yang ditentukan dalam bentuk angka. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa setelah menjalani proses pembelajaran. Cece Rahmat ( dalam Zainal Abidin. 2004:1 ) mengatakan bahwa hasil belajar adalah “ Penggunaan angka pada hasil tes atau prosedur penilaian sesuai dengan aturan tertentu, atau dengan kata lain untuk mengetahui daya serap siswa setelah menguasai materi pelajaran yang telah diberikan. Nana Sujana ( 1989:9 ) belajar didefinisikan sebagai proses interaksional dimana pribadi menjangkau wawasan – wawasan baru atau merubah sesuatu yang lama.

Selanjutnya peranan hasil belajar menurut Nasrun Harahab ( dalam Zainal Abidin. 2004:2 ) yaitu :

“ a. Hasil belajar berperann memberikan informasi tentang kemajuan belajar siswa setelah mengikuti PBM dalam jangka waktu tertentu. b. Untuk mengetahui keberhasilan komponen – komponen pengajaran dalam rangka mencapai tujuan. c. hasil belajar memberikan bahan pertimbangan apakah siswa diberikan program perbaikan, pengayaan atau melanjutkan pada program pengajaran berikutnya. d. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang mengalami kegagalan dalam suatu program bahan pembelajaran. e. Untuk keperluan supervise bagi kepala sekolah dan penilik agar guru lebih berkompeten. f. Sebagai bahan dalam memberikan informasi kepada orang tua siswa dan sebagai bahan dalam mengambil berbagai keputusan dalam pengajaran “.

D.    Materi Gerhana

1.      Pengertian Gerhana

Bumi dan bulan adalah benda langit yang tidak memiliki cahaya sendiri. Jika bulan atau bumi terkena cahaya matahari maka pada bagian belakang bulan atau bumi akan terbentuk bayangan. Karena ukuran matahari jauh lebih besar daripada ukuran bulan atau bumi maka terbentuk dua macam bayangan berbentuk kerucut, yaitu umbra dan penumbra. Umbra atau bayangan inti bayangan di bagian tengah yang sangat gelap. Penumbra atau bayangan semu adalah bayangan samar-samar di sekeliling umbra. Jika dalam peredarannya, bumi memasuki bayangan bulan atau bulan memasuki bayangan bumi maka akan terjadi gerhana.

2.      Macam-macam Gerhana

Ada dua macam gerhana, yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari.

a.       Gerhana Bulan

Gerhana bulan terjadi pada saat bulan purnama. Gerhana bulan terjadi jika bumi berada di antara matahari dan bulan, serta matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis lurus, sehingga bulan memasuki bayang-bayang bumi, atau cahaya matahari ke arah bulan terhalang oleh bumi. Gerhana bulan terjadi ketika bulan berada di penumbra dan umbra yang berlangsung selama ± 6 jam. Ketika bulan berada di penumbra disebut gerhana bulan penumbra. Ketika bulan sebagian berada di penumbra dan sebagian lagi berada di umbra disebut gerhana bulan sebagian. Sedangkan, ketika bulan berada di umbra disebut gerhana bulan total. Gerhana bulan total berlangsung selama ±1 jam 40 menit.

b.      Gerhana Matahari

Gerhana matahari terjadi pada saat bulan baru. Pada saat gerhana matahari, bulan di antara matahari dan bumi, serta matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus. Sehingga bumi memasuki bayang-bayang bulan, atau cahaya matahari ke bumi terhalang oleh bulan. Gerhana matahari dibedakan atas gerhana matahari sebagian, gerhana matahari total, dan gerhana matahari cincin. Gerhana matahari total adalah gerhana matahari yang diamati dari daerah umbra. Gerhana matahari total berlangsung selama ± 6 menit. Gerhana matahari sebagian adalah gerhana matahari yang diamati dari daerah penumbra. Orbit bumi dan orbit bulan berbentuk elips. Oleh karena itu, jarak bumi-bulan tidak selalu sama tetapi berubah-ubah. Ketika terjadi gerhana matahari cincin; letak bumi-bulan pada jarak terjauh sehingga:

a. kerucut umbra bulan lebih pendek daripada jarak bumi-bulan

b. bumi terkena perpanjangan kerucut umbra bulan.                                        

H.    Prosedur Penelitian

Proses penelitian tindakan merupakan kerja berulang atau (siklus), sehingga diperoleh pembelajaran dapat membantu siswa dalam mengamati proses terjadinya gerhana di kls VI. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus. Tipa sikslus dilakukan 3 kali pertemuan. Pada setiap siklus terdapat rencana . tindakan, observasi dan refleksi.

Menurut Wardani ( 2002:1.4) PTK adalah Penelitian yang dilakukan guru dalam kelasnya dan berkolaboratif antara peneliti dengan praktisi ( guru dan kepala sekolah ).

Langkah-langkah PTK dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Siklus I

1. Rencana

Menyediakan perangkat penelitian meliputi:

- Rencana pembelajaran yang berisikan tentang : (a). Pokok Bahasan, Sub Poko Bahasan (b). Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) (c). Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) (d). Sumber / Alat / Metode (e). Penilaian

- Lembar Observasi murid

- Lembar Kerja Siswa

2. Pelaksanaan Tindakan

- Menjelaskan media tentang proses terjadinya gerhana, baik gerhana matahari maupun gerhana bulan

- mendemonstrasikan proses terjadinya gerhana matahari

- mendemonstrasikan proses terjadinya gerhana bulan

- siswa yang belum mengerti diminta bertanya

- siswa diminta mendemonstrasikan terjadinya gerhana matahari dan bulan

- siswa diminta menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari dan bulan

3. Observasi

Pengamatan yang dilakukan pada siswa dalam menggunakan media proses terjadinya gerhana adalah dengan menyediakan lembar pengamatan tentang :

Kegiatan Siswa, pada :

1. pendahuluan

meliputi : (a) Melengkapi alat tulis

(b) mengerjakan PR

2. Kegiatan inti

Meliputi : (a) Memperhatikan uraian guru

(b) Mengerjakan latihan tepat waktu

(c) Mengerjakan latihan

(d) Berani bertanya

(e) Berani menjawab pertanyaan guru

(f) Kurang memperhatikan seperti bercanda, minta izin.

3. Penutup

Meliputi : merangkum pelajaran.

    1. Hasil Belajar

Observasi yang dilakukan terhadap hasil belajar siswa adalah :

· Memdata hasil belajar siswa yang sudah mencapai hasil ≥ 6,5 dan yang belum mencapai 6,5.

· Menemukan kesulitan siswa dalam memahami dan menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari dan bulan

    1. Analisa

Bedasarkan kegiatan siswa dan hasil belajar siswa, maka hasil analisa peneliti dapat digambarkan pada refleksi.

4 . Refleksi

Berkaitan dengan hasil observasi tentang kegiatan dan hasil belajar

siswa di atas maka penelitian berkolaborasi dengan pengamat dan

menetapkan :

· Apa yang telah dicapai siswa dalam memahami proses terjadinya gerhana

· Apa yang belum dicapai siswa dalam memehami proses terjadinya gerhana

· Apa yang perllu diperbaiki dalam pembelajaran dalam sikslus berikutnya.

b. Siklus II

1. Rencana

Menyediakan perangkat penelitian meliputi:

- Rencana pembelajaran yang berisikan tentang : (a). Pokok Bahasan, Sub Poko Bahasan (b). Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) (c). Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) (d). Sumber / Alat / Metode (e). Penilaian

- Lembar Observasi murid

- Lembar Kerja Siswa

2. Pelaksanakan Tindakan

- Siswa mendemonstrasikan terjadinya gerhana matahari dan  bulan

- Siswa menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari dan bulan

- guru memberikan bimbingan kepada siswa saat mendemonstrasikan proses terjadinya gerhana

- Guru memberikan tanggapan atas hasil kerja siswa

- guru membentuk kelompok dan meminta siswa mendiskusikan tentang proses terjadinya gerhana matahari dan bulan

- guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya

- guru meminta kelompok lain menganggapi hasil presentasi tersebut

3. Observasi

Pengamatan yang dilakukan pada siswa dalam menggunakan media bangun ruang adalah dengan menyediakan lembar pengamatan tentang :

Kegiatan Siswa, pada :

2. pendahuluan

meliputi : (a) Melengkapi alat tulis

(b) mengerjakan PR

2. Kegiatan inti

Meliputi : (a) Memperhatikan uraian guru

(b) Mengerjakan latihan tepat waktu

(c) Mengerjakan latihan

(d) Berani bertanya

(e) Berani menjawab pertanyaan guru

(f) Kurang memperhatikan seperti bercanda, minta izin.

3. Penutup

Meliputi : merangkum pelajaran.

4. Refleksi

Melalui hasil kolaborasi peneliti dengan pengamat serta hasil observasi maka peneliti menetapkan langkah berikutnya.

I.        DAFTAR PUSTAKA

Darmansyah. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. UNP

Depdiknas. 2004. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Cetakan Edisi Ke empat. Malang Pers

Ivor. K.Davies. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta CV Rajawali

Nana Sujana. 1989. Teori-teori Belajar Untuk Pengajaran. Bandung Ekonomi UI

Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta. Kencana

http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_Pengetahuan_Alam

1 komentar: